SNMPTN merupakan
ujian seleksi masuk perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh negara.
Beribu-ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia bertarung untuk memperebutkan
universitas favorit masing-masing. Tak heran deg-deg an pun telah menjadi
tradisi bagi siswa sebelum menjalani SNMPTN. Dalam kondisi seperti ini, banyak
siswa yang sebenarnya bisa mengerjakan soal, tetapi dalam medan ujian, mereka
seakan menyerah karena beberapa faktor yang sebenarnya dapat dihindari.
Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, banyak siswa yang mengaku bisa
mengerjakan soal SNMPTN ketika mereka mengerjakan kembali di rumah. Akan
tetapi, sewaktu di tempat ujian, mereka justru tidak bisa menjawab ujian. Hal
ini dikarenakan kondisi psikologi siswa tersebut. Berikut adalah beberapa
faktor melemahnya psikologi siswa saat berada di tempat ujian :
1. Terlambat
Faktor keterlambatan merupakan suatu kondisi yang fatal bagi siswa sebelum
melaksanakan ujian. Betapa tidak, seseorang yang terlambat akan merasa grogi
karena merasa ketinggalan. Akhirnya keringat dingin pun keluar dan tidak fokus
dalam mengerjakan soal. Padahal, dibutuhkan ketenangan dan konsentrasi yang
tinggi dalam mengerjakan soal.
2. Ingin menjawab soal sebanyak mungkin
Kadang kala, siswa tidak merasa percaya diri dengan hanya menjawab 50% dari
soal yang ada. Akhirnya, mereka memaksakan diri untuk menjawab soal sebanyak
mungkin yang mereka bisa. Perlu digarisbawahi, bahwa dalam ujian tes masuk
seperti SNMPTN, skor +4 diberikan bagi siswa yang menjawab benar, dan -1
diberikan untuk siswa yang menjawab salah. Akibatnya, dengan memaksakan diri
menjawab soal sebanyak mungkin, alih-alih dapat tambahan nilai, justru minus
yang didapat.
Fakta menarik yang perlu diketahui, bahwa passing grade jurusan-jurusan di
universitas favorit di Indonesia dari tahun ke tahun rata-rata dibawah 55% dari
nilai maksimal. Dengan demikian, hanya dengan menjawab soal 50% dengan benar,
setidaknya kita sudah mengantongi jurusan favorit. Jadi, yakinlah dengan
kemampuan anda, dan jangan memaksakan untuk menjawab soal yang anda sendiri
sebenarnya belum pasti kebenarannya. Tetapi, jika anda memiliki peluang 50%
benar dalam menjawab soal tersebut, maka anda boleh menembak untuk menjawab
soal tersebut.
3. Persiapan yang kurang matang
Entah disadari atau tidak, soal-soal SNMPTN dari tahun ke tahun memiliki pola
yang hampir sama. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan untuk berlatih soal-soal
SNMPTN pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan persiapan yang matang, kita bisa
mengerjakan soal dengan lebih mudah. Apalagi jika soal yang diujikan mirip
dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar