Senin, 30 April 2012

Tips Menghadapi SNMPTN 2012

SNMPTN merupakan ujian seleksi masuk perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh negara. Beribu-ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia bertarung untuk memperebutkan universitas favorit masing-masing. Tak heran deg-deg an pun telah menjadi tradisi bagi siswa sebelum menjalani SNMPTN. Dalam kondisi seperti ini, banyak siswa yang sebenarnya bisa mengerjakan soal, tetapi dalam medan ujian, mereka seakan menyerah karena beberapa faktor yang sebenarnya dapat dihindari.

Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, banyak siswa yang mengaku bisa mengerjakan soal SNMPTN ketika mereka mengerjakan kembali di rumah. Akan tetapi, sewaktu di tempat ujian, mereka justru tidak bisa menjawab ujian. Hal ini dikarenakan kondisi psikologi siswa tersebut. Berikut adalah beberapa faktor melemahnya psikologi siswa saat berada di tempat ujian :

1. Terlambat

Faktor keterlambatan merupakan suatu kondisi yang fatal bagi siswa sebelum melaksanakan ujian. Betapa tidak, seseorang yang terlambat akan merasa grogi karena merasa ketinggalan. Akhirnya keringat dingin pun keluar dan tidak fokus dalam mengerjakan soal. Padahal, dibutuhkan ketenangan dan konsentrasi yang tinggi dalam mengerjakan soal.

2. Ingin menjawab soal sebanyak mungkin

Kadang kala, siswa tidak merasa percaya diri dengan hanya menjawab 50% dari soal yang ada. Akhirnya, mereka memaksakan diri untuk menjawab soal sebanyak mungkin yang mereka bisa. Perlu digarisbawahi, bahwa dalam ujian tes masuk seperti SNMPTN, skor +4 diberikan bagi siswa yang menjawab benar, dan -1 diberikan untuk siswa yang menjawab salah. Akibatnya, dengan memaksakan diri menjawab soal sebanyak mungkin, alih-alih dapat tambahan nilai, justru minus yang didapat.

Fakta menarik yang perlu diketahui, bahwa passing grade jurusan-jurusan di universitas favorit di Indonesia dari tahun ke tahun rata-rata dibawah 55% dari nilai maksimal. Dengan demikian, hanya dengan menjawab soal 50% dengan benar, setidaknya kita sudah mengantongi jurusan favorit. Jadi, yakinlah dengan kemampuan anda, dan jangan memaksakan untuk menjawab soal yang anda sendiri sebenarnya belum pasti kebenarannya. Tetapi, jika anda memiliki peluang 50% benar dalam menjawab soal tersebut, maka anda boleh menembak untuk menjawab soal tersebut.

3. Persiapan yang kurang matang

Entah disadari atau tidak, soal-soal SNMPTN dari tahun ke tahun memiliki pola yang hampir sama. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan untuk berlatih soal-soal SNMPTN pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan persiapan yang matang, kita bisa mengerjakan soal dengan lebih mudah. Apalagi jika soal yang diujikan mirip dengan tahun-tahun sebelumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar